Dua
tentara Inggris tewas akibat sebuah bom rakitan ketika mereka berpatroli di
Afghanistan selatan, beberapa pejabat pertahanan di London mengatakan, Sabtu.
Marinir-marinir kerajaan itu, dari Komando 42, sedang dalam operasi Jumat dengah pasukan Afghanistan untuk membersihkan bagian-bagian distrik Nad-e Ali di provinsi Helmand ketika mereka dihantam oleh ledakan bom tersebut, Kementerian Pertahanan Inggris menuturkan dalam satu pernyataan.
"Kedua marinir kerajaan sedang patroli, yang mengganggu aktivitas gerilyawan, ketika mereka tewas akibat ledakan yang ditimbulkan oleh sebuah bom rakitan (IED)."
Keluarga terdekat mereka telah diberitahu, kata kementerian pertahanan.
Kematian-kematian itu menjadikan 368 jumlah tentara Inggris yang tewas sejak beroperasi di Afghanistan yang dimulai pada Oktober 2001.
Inggris memiliki sekitar 9.500 tentara di Afghanistan, membuatnya penyumbang terbesar kedua setelah Amerika Serikat pada koalisi yang dipimpin AS, demikian AFP melaporkan.
Marinir-marinir kerajaan itu, dari Komando 42, sedang dalam operasi Jumat dengah pasukan Afghanistan untuk membersihkan bagian-bagian distrik Nad-e Ali di provinsi Helmand ketika mereka dihantam oleh ledakan bom tersebut, Kementerian Pertahanan Inggris menuturkan dalam satu pernyataan.
"Kedua marinir kerajaan sedang patroli, yang mengganggu aktivitas gerilyawan, ketika mereka tewas akibat ledakan yang ditimbulkan oleh sebuah bom rakitan (IED)."
Keluarga terdekat mereka telah diberitahu, kata kementerian pertahanan.
Kematian-kematian itu menjadikan 368 jumlah tentara Inggris yang tewas sejak beroperasi di Afghanistan yang dimulai pada Oktober 2001.
Inggris memiliki sekitar 9.500 tentara di Afghanistan, membuatnya penyumbang terbesar kedua setelah Amerika Serikat pada koalisi yang dipimpin AS, demikian AFP melaporkan.
Pencarian pelaku bom
Boston akhirnya digelar dengan sayembara berhadiah. Lima perkumpulan polisi dan
pemadam kebakaran kota Boston yang tergabung dalam Serikat Keamanan Publik Kota
Boston menawarkan uang senilai 50 ribu USD (Rp 485 juta).
Hadiah itu diperuntukkan
bagi mereka yang bisa memberikan iinformasi tentang keberadaan pelaku bom
Boston. Perkumpulan serikat keamanan di Negara Bagian Massachusetts, Amerika
Serikat tersebut mengumumkan sayembaranya, Rabu (17/4).
Mereka berharap dengan
diadakannya sayembara itu dapat membantu aparat berwenang untuk segera
menemukan tersangka. Pihak kepolisian dan pemadam kebakaran mengaku sangat
terpukul dengan serangan bom itu.
Tidak hanya itu, perkumpulan serikat keamanan tersebut juga menggalang dana bagi korban ledakan tersebut."Kami akan menemukan (pelaku) dan menghukumnya," kata Presiden Asosiasi Polisi Lalu Lintas Thomas Nee, seperti dilansir dari boston.com, Rabu (17/4).
Tidak hanya itu, perkumpulan serikat keamanan tersebut juga menggalang dana bagi korban ledakan tersebut."Kami akan menemukan (pelaku) dan menghukumnya," kata Presiden Asosiasi Polisi Lalu Lintas Thomas Nee, seperti dilansir dari boston.com, Rabu (17/4).
Walau banyak yang menuding
dan mengaitkan serangan tersebut dengan jaringan militan Taliban, namun hingga
kini pelaku belum dapat ditemukan. Demikian juga belum ada pihak yang mengaku
bertanggungjawab atas serangan tersebut.
0 comments:
Post a Comment