Di masa akhir zaman ini, umat islam memiliki jumlah yang cukup banyak. Bahkan kini islam sudah menyebar hampir di seluruh permukaan bumi. Tapi jumlah yang banyak tak selalu berarti kualitasnya baik. Memang saya akui, sekarang banya orang-orang yang pintar akan bidang agama, atau minimal mereka sudah "merasa pintar". Dan parahnya, banyak juga umat islam di zaman ini, termasuk di indonesia sendiri, kurang akan pemahaman agamanya.
Sehingga mereka selalu memakai cara instant untuk dapat memahami hukum dan segala hal tentang islam, yaitu "ikut" saja dengan mereka yang "pintar". Sebenarnya hal ini bukanlah suatu masalah, karena bagi kita yang tak tahu sebaiknya bertanya pada mereka yang tahu. Tapi kita juga harus berhati-hati dalam memilih seorang panutan. Jangan sampai kita mengikuti pendapat orang "pintar" dengan merek abal-abal. Artinya cuma sok "keminter", baru tahu tentang ta'bir setengah-setengah saja sudah berani mengeluarkan fatwa. Dan banyaknya penyesatan islam yang ada di indonesia, di karenakan oleh hal tersebut. Atau mungkin ada juga karena perbedaan kecil saja dalam menjalankan ibadah sunnah, mereka berdebat. Saling menyalahkan satu sama lain. Sebenarnya apa yang mereka tuju? Ingin mencari kemaslahatan umat, atau ingin menunjukan"pintar"nya? Hal seperti ini sudah sering saya temukan ketika ramadhan tiba. Yaitu tentang berapa hitungan raka'at yang benar dalam solat taraweh. Biasanya pecahnya islam akan sangat terlihat di waktu ramadhan. Baik dari segi cara menentukan awal puasa, hingga menentukan lebaran.
Sebenarnya pemerintah juga sudah turun tangan untuk berusaha mengatasi hal tersebut. Tapi bagi sebagian besar orang-orang yang sudah "terlalu pintar", tetap saja tak mematuhi akan keputusan yang telah di tentukan pemerintah. Bukankah sebagai umat islam, kita juga di wajibkan mengikuti amirul mukminin. Saya kira mereka juga tahu akan hal ini. Tapi apa alasan yang membuat mereka mengacuhkan hal tersebut?
Mari kita belajar dari pengalaman di atas. Bagi mereka yang berilmu, berusahalah menjadi "padi" yang baik. Yang memberi manfa'at dan kemaslahatan demi membangun islam. Jangan sampai menjadi padi yang tanpa isi, yang menjulang mendongak menantang langit. :)
0 comments:
Post a Comment