Tingkat Bahaya Makanan Cepat Saji Berdasarkan Penlitian
Peningkatan resiko penyakit yang terjadi pada anak anak maupun remaja yang makan makanan cepat saji tiga kali seminggu berdasar studi international yang dipimpin oleh tim University of Auckland.
Berdasarka penelitian yang dilakukan dalam skala besar yang mencakup 319.000 remaja dari 51 negara dan 181.000 anak anak di 31 negara, menunjukkan bahwa dengan mengkonsumsi buah tiga kali atau lebih dalam seminggu akan memberikan efek perlindungan yang sangat baik pada tubuh. "Temuan bisa memiliki implikasi besar bagi kesehatan masyarakat," ucap salah seorang peneliti, Prof Innes Asyer seperti dilansir xinhua (22/1).
Orang tua dari anak anak dan remaja ini diminta untuk melakukan tes terhadap prevelensi gejala asma. Gejalanya akan timbul hidung tersumbat atau hidung berair disertai dengan mata gatal dan berair yang di sebabkan karena pola makan mingguannya.
Para peneliti ini memfokuskan pada tingkat keparahan gejala penyakit yang ditimbulkan dalam 12 bulan terakhir dan jenis makanan yang di konsumsi. Seperti buah buahan, ikan, daging, sayur syuran, sereal, kacang kacangan, roti, pasta, mentega, beras, susu, ketang, telur, dan makanan cepat saji seperti burger.
Dari hasil analisa menunjukkan bahwa makanan cepat saji terbukti secara konsisten dengan gejala yang para dari munculnya berbagai macam penyakit apada anak anak dan remaja.Tiga porsi atau lebih makanan cepat saji tiap minggunya akan menimbulkan potensi gejala asma akut 39% terjadi pada kalangan remaja dan 27% terjadi pada anak anak.
Hal ini terjadi dikarenakan kandungan lemak jenuh dan asam yang ada pada makanan cepat saji sangat tinggi sehingga dapat mempengaruhi kekebalan tubuh pada anak anak.
Source: Koran Fajar
0 comments:
Post a Comment