Selama bulan Juli 2012 ini, pemasukan bisnis hiburan di Jakarta mengalami penurunan hingga 60% dibandingkan bulan bulan sebelumnya. Penurunan pemasukan ini dikarenakan pengaruh dampak menyambut Bulan Ramdhan.
"Diperkirakan penurunan pemasukan industri hiburan di Ibukota selama Ramadhan berkurang lebih dari 60 persen," kata Ketua Perhimpunan Pengusaha Rekreasi dan Hiburan Umum DKI Jakarta, Adrian Maelite kepada wartawan di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan, beban masyarakat terhadap hal yang lebih penting tahun 2012 lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya.
Kondisi tersebut mengakibatkan pengeluaran masyarakat menjadi lebih meningkat. "Sebanyak 40 bisnis hiburan di Jakarta tetap buka selama 2011. Penurunan pemasukan pada tahun 2011 sekitar 60 persen. Diperkirakan tahun 2012 juga akan terulang kembali, bahkan berpeluang pemasukan akan lebih rendah," ujarnya.
Selain biyaya yang dikeluarkan selama Ramadhan, Andrian mengatakan, adanya biaya lain yang harus di keluarkan yaitu biaya mudik dan biaya masuk sekolah.
"Kondisi tersebut mengakibatkan warga lebih hemat dan mengurungkan niat bepergian ke tempat hiburan," ujarnya.
Terlebih selama berlangsungnya Ramadhan, lanjut Adrian, operasional bisnis hiburan di Jakarta turut serta dibatasi.
Pembatasan operasional tempat hiburan diatur di dalam surat edaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, jenis hiburan seperti bar, klab malam, diskotek, mandi uap, griya pijat, dan permainan keeping jenis bola ketangkasan harus ditutup sepanjang Ramadhan. Aturan ini mengikat sekitar 1.300 bisnis hiburan di Ibukota.
Meski begitu, tambah Adrian, kondisi Ramadhan 2012 lebih tertib dibandingkan tahun lalu.
Bahkan, karena kekhawatiran terhadap sanksi dan tindakan sepihak dari masyarakat, dipastikan tidak ada bisnis hiburan bandel yang beroperasi di luar dari aturan yang telah ditetapkan.
"Pemantauan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan terus berjalan. Bentuknya pemantauan, bukan razia. Jangan sampai masyarakat yang turun tangan langsung," tambahnya.
Sumber: Kompas.com
0 comments:
Post a Comment